fb html

 property="fb:pages" content="2000918070205018" />

Sejarah Arek TV

 Arek TV adalah sebuah stasiun televisi lokal yang beroperasi di Kabupaten Sidoarjo. Area jangkaunya mencakup wilayah Sidoarjo dan sekitarnya seperti Pasurusuan, Surabaya, Gresik, Bangkalan, Lamongan, dan Mojokerto. Saluran ini tersedia melalui frekuensi 32 UHF (digital) dan pada saat video ini dibuat, arek tv merupakan anggota sindikasi acara ANTARA TV atau berafiliasi dengan antara tv, selain itu dengan tv edukasi. yang belum nonton video sejarah antara tv dan tv edukasi, kami simpan link videonya di deskripsi.

Stasiun tv ini pertama kali mengudara pada 20 Mei 2008, pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional, melalui saluran 48 UHF (analog). Awalnya, jam siaran hanya selama 18 jam, dimulai pada pukul 06.00 hingga 00.00 WIB. Namun, sejak Januari 2012, jam siarannya diperpanjang menjadi 20 jam, dimulai pada pukul 05.00 hingga 01.00 WIB.

Nama Arek TV dipilih karena istilah "arek" sangat akrab di telinga masyarakat Jawa Timur, bahkan oleh bangsa Indonesia dan dunia. Kata "arek" identik dengan semangat kepahlawanan ketika Arek-arek Suroboyo dengan gagah berani mengusir penjajah pada 10 November 1945. Karenanya, budaya arek yang positif layak dilestarikan dan direaktualisasikan sesuai dengan konteks kekinian. Kultur sejati arek yang heroik, egaliter, berani, sportif, terbuka, blak-blakan, dan dengan semangat kolegial yang tinggi harus dikedepankan. Oleh karena itu, Arek TV membangun kultur perusahaan dan mengembangkan program serta karakter siarannya dengan acuan pada kultur arek yang sejati.

Menurut sumber yang kami kutip bahwa pada saat ini, Arek tv dimiliki oleh Bakrie Group dan merupakan stasiun tv bekas afiliasi dengan Bloomberg tv Indonesia pada tahun 2013 hingga 2015.

& berikut ini adalah slogannya, update saat video ini dibuat.


Sejarah PJTV Bandung (SKTV, Parijz van Java TV, Padjadjaran TV )

 PJTV (sebelumnya sempat bernama SKTV) adalah stasiun televisi lokal yang berlokasi di Bandung yang mulai didirikan pada tahun 2005 dengan pemilik awal yaitu ESA Production dengan kekuatan pemancar 3 KW dengan nama perusahaannya yaitu PT. ESA Visual Padjadjaran Televisi.

PJTV adalah stasiun televisi lokal pertama di Bandung yang mengudara selama kurang lebih 19 jam per hari dan sempat meningkatkan daya pancarnya menjadi 10 KW agar dapat menjangkau sebagian besar wilayah Jawa Barat.

Menurut sumber yang kami kutip, mulai tahun 2006, PJTV merupakan anggota jaringan jawa pos multimedia dalam jawa pos group.

Pada tanggal 15 April 2010, PJTV berganti nama dari singkatan Padjadjaran TV menjadi Parijz van Java TV. perubahan nama PJTV tersebut terjadi karena adanya
perubahan struktur manajemen, dimana manajemen baru PJTV lebih
memperjelas target pasar perusahaannya.

Mengenai namanya, Kepanjangan dari singkatan PJTV juga kadang di plesetkan, yaitu Post Java Television karena berada dibawah naungan Jawa Pos Indonesia.

Program-program PJTV ditujukan untuk menjadi tontonan keluarga dan melibatkan masyarakat Bandung agar PJTV menjadi bagian dari hati masyarakat dan menjadi Televisi Pilihan Pertama Penonton.

Dan pada tanggal 1 mei 2010, PJTV mereposisikan siarannya pada program tayangan yang disesuaikan dengan keadaan pasar yang lebih mengutamakan segmentasi kalangan muda, tapi masih pada siaran yang dapat disaksikan oleh semua kalangan.

Dengan didukung oleh tenaga muda
dan kreatif serta mempunyai visi yang sama, saat ini PJTV menjadi stasiun
televisi yang eksis dan berkembang di Bandung. Dengan semangat untuk
mencapai visinya, selain telah banyaknya program program menarik ,
menghibur serta mendidik.

Pada tanggal 8 September 2017, PJTV (bersama dengan SMTV Sumedang, Jatiwangi TV Majalengka, CB Channel Cianjur,  dan TVK Kuningan) mengubah namanya menjadi SKTV (Sunda Kiwari Televisi) dalam acara Dialog Budaya: "Sunda Kiwari dalam Perspektif Indonesia" yang ditayangkan pada pukul 19.00 WIB. Kemudian, pada Agustus 2018, SKTV kembali berganti nama menjadi PJTV dengan cakupan siarannya hanya di Bandung saja.
Nonton video sejarah pjtv bandung di youtube enbizi par, klik gambar dibawah ini :



SEJARAH TVRI WORLD (TVRI KANAL 3)

 Awalnya, TVRI world bernama TVRI Kanal 3 atau Kanal 3 TVRI Budaya, dan sekarang menjadi TVRI World dan sebagai saluran yang menyajikan program berbahasa Inggris kepada khalayak dalam dan luar negeri, TVRI World adalah saluran televisi terestrial pertama di Indonesia yang disiarkan dalam bahasa Inggris.



& untuk lebih mengenal tentang TVRI World yang merupakan saluran televisi publik berskala internasional yang dimiliki oleh LPP Televisi Republik Indonesia, maka simak video enbizi par ini.


Sewaktu TVRI masih  di bawah Departemen Penerangan, program TVRI yang ditujukan untuk orang asing telah disiarkan sejak tahun 1983, ketika TVRI Programa 2 pertama kali disiarkan di DKI Jakarta yang kemudian menjadi pendahulu TVRI Jakarta dan juga mengudara di Bandung Jawa Barat kala itu. Program utama  saat itu adalah English News Service, yang merupakan program berita 30 menit dalam bahasa Inggris. Program berita serupa juga disiarkan oleh TVRI Denpasar kala itu.


Pada  awal  1990-an, direktur TVRI Ishadi S.K. mengusulkan ide untuk membuat saluran TVRI ketiga  setelah saluran TVRI nasional  (dengan beberapa program lokal dari stasiun TVRI daerah) dan TVRI-Programa 2.

Menurut sebuah buku yang diterbitkan oleh Tempo Publishing, menjelaskan bahwa Ishadi membayangkan "Programa 3 TVRI" sebagai channel TVRI yang akan datang serta sebagai Saluran televisi pendidikan" meyakinkan masyarakat agar mau membayar iuran tv yang pada masa itu memang adanya iuran Televisi, hal itulah yang dipikirkan sebagai timbal balik ke masyarakat agar mendapatkan sajian acara yang lebih berkualitas, dimana pada waktu itu lahirnya televisi swasta berbasis pendidikan yaitu TPI.
 
 Selain itu setidaknya sejak tahun 1997, telah ada kemunculan gagasan lain untuk meluncurkan stasiun televisi internasional dari Indonesia, meskipun tidak terkait  langsung dengan TVRI.

Melalui Gagasan tersebut dihadirkanlah Undang-Undang (UU) Nomor 24 Tahun 1997 tentang Penyiaran yang disahkan oleh DPR RI mengamanatkan pembentukan Televisi Siaran Internasional Indonesia (TSII) sebagai stasiun televisi internasional.

Bersama RRI, TVRI dan Radio Broadcasting International Indonesia (RSII), TSII merupakan salah satu dari empat “lembaga penyiaran pemerintah” dan  salah satu unit kerja paling organik di bawah Kementerian Penerangan.

Namun, Televisi Siaran Internasional Indonesia disingkat TSII tidak kunjung terbentuk hingga UU Penyiaran No. 32 Tahun 2002  menggantikan UU No. 24 Tahun 1997, dimana pada UU no. 32 tahun 2002 tersebut, TSII tidak lagi disebutkan.

 
Kemudian, Rencana TVRI untuk menyiarkan saluran ketiganya baru bisa terwujud tahun 2010, ketika TVRI 3 diluncurkan sebagai salah satu dari dua saluran televisi digital yang didirikan oleh TVRI sebagai bagian dari rencana pemerintah untuk memperkenalkan televisi digital teresterial di Indonesia, dan hal itu juga, sebagai salah satu televisi digital pertama di Indonesia.

Saluran tersebut diluncurkan pada  21 Desember 2010 saat siaran digital TVRI dimulai di Jakarta, Surabaya dan Batam dengan menampilkan program dokumenter dan budaya.

TVRI Kanal 3, secara resmi diluncurkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring dan direktur utama TVRI Immas Sunarya, peluncurannya dilakukan bersamaan dengan TVRI 4 yang kini dikenal dengan TVRI Sport serta siaran digital dari stasiun TVRI dan  TVRI daerah.
 
Selanjutnya Pada tahun 2019, TVRI 3 berganti nama menjadi TVRI Kanal 3 sebagai bagian dari rebranding TVRI yang dimulai pada akhir Maret 2019.

Kemudian, pembahasan TVRI tentang penyiaran stasiun televisi internasional telah dicantumkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2005 tentang LPP TVRI. Pasal 12 ayat 2 menyatakan bahwa "stasiun penyiaran TVRI di ibukota negara menyelenggarakan siaran lokal, regional, nasional, dan menyelenggarakan siaran internasional atau siaran luar negeri".
 
Upaya lebih serius  TVRI untuk melaksanakan hal tersebut dapat dilihat setidaknya  pada tahun 2018, ketika TVRI world dimasukkan dalam tinjauan rencana strategis.

Selain itu, TVRI juga menargetkan untuk menayangkan TVRI world mulai tahun 2019, meskipun hal ini harus ditunda.

Pada tahun 2019, Direktur Program dan Berita TVRI saat itu Apni Jaya Putra kembali menetapkan target TVRI World dapat melakukan siaran perdananya pada 1 Januari 2020. & direncanakan, TVRI World menggunakan frekuensi stasiun TVRI Jakarta selama 6 jam.

Selanjutnya Pada 16 Oktober 2020, TVRI mengumumkan niatnya untuk menggunakan TVRI kanal 3 untuk siaran TVRI world. Direktur utama pada waktu itu yaitu Iman Brotoseno, mengumumkan bahwa, TVRI World akan menjadi saluran kelas A dan B untuk pemirsa dalam dan luar negeri  yang mencakup "promosi, pariwisata, seni, budaya, berita tentang Indonesia, dan isu-isu terkini".

Pada awal tahun 2021, TVRI World hanya sebatas hadir di saluran YouTube, dan belum ada tanda-tanda peluncuran salurannya.

Hingga akhirnya, TVRI World mulai menyiarkan siaran percobaannya pada 17 Juni 2021 di TVRI Kanal 3 dan dijadwalkan untuk memulai on air 24 jam pada 17 Agustus 2021, Namun, saat itu TVRI World belum diluncurkan secara resmi, bahkan karena berimbas pada siaran uji coba yang ditangguhkan karena adanya pandemi covid 19 yang mengakibatkan Penerapan PPKM darurat tingkat
 di Jawa-Bali, khususnya DKI Jakarta pada bulan Juli Agustus 2021.
 
Kemudian, Pada rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPR RI yang digelar pada 21 September 2021, TVRI menunda target peluncuran TVRI World hingga tahun 2022.

& hingga tahun 2022, TVRI World mengandalkan 129 stasiun penyiaran digital di seluruh Indonesia, yang menjadikan TVRI World sebagai salah satu jaringan televisi yang terdistribusi secara digital di Indonesia dengan jangkauan saluran televisi digital terluas. Stasiun penyiaran ini dioperasikan oleh kurang lebih 32 stasiun TVRI daerah yang berlokasi di seluruh Indonesia.

Nonton videonya di youtube, klik https://youtu.be/Mqw28rKKydM